Minggu, 07 Juli 2013

PROPOSAL USAHA PENGOLAHAN HASIL LAUT



I.         PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberadaan Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap telah mampu meningkatkan usaha perikanan tangkap dan telah memberi warna yang cukup dominan bagi perkembangan produksi perikanan,  khususnya di daerah Cilacap. Hal ini seja­lan  dengan fungsi Pelabuhan Perikanan sebagai pendukung kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari tahap praproduksi, produksi, pengolahan, sampai dengan pemasaran. Peningkatan tersebut sesungguhnya merupakan suatu rangkaian yang saling berinterak­si dan saling mengisi dalam suatu sistem ekonomi perikanan, yang mana dalam pelaksanaannya masih perlu penunjang dari unsur-unsur pendukung lainnya. 
Dengan banyaknya jumlah armada kapal penangkap ikan yang berbasis di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap maka sangat  diperlukan upaya penanganan hasil tangkapan agar semakin memilki nilai tambah bagi nelayan. Upaya tersebut diantaranya adalah dengan usaha pengolahan dan diversifikasi olahan hasil perikanan sehingga nilai jual produk perikanan semakin meningkat.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas serta sejalan dengan program Pelabuhan  Perikanan yaitu memberikan jasa kepelabuhanan dengan sebaik-baik­nya kepada para pemilik kapal dan pengguna jasa lainnya maka  kami sangat berkeinginan untuk menyewa tanah  milik Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap cq.  Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap untuk mendirikan sarana pengolahan hasil perikanan seperti Ikan dan udang.

B. Maksud dan Tujuan
Ketersediaan bahan baku di daerah cilacap yang masih potensial untuk digali ditunjang potensi sumber daya manusia / nelayan tradisional yang cukup banyak menumbuhkan keinginan pada kami untuk membuat hasil perikanan di Cilacap memiliki nilai tambah. Sehubungan hal tersebut kami bermaksud mendirikan sarana pengolahan hasil laut di kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap, khususnya untuk ikan dan udang.
Beberapa dampak positif yang akan timbul dengan didirikannya sarana pengolahan ikan dan udang di kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap, antara lain :
a.     Kami secara pribadi dapat ikut berpartisipasi aktif dalam rangka menggiatkan perekonomian dibidang perikanan.
b.     Pemanfaatan sumberdaya perikanan yang belum tergali bisa semakin optimal.
c.      Terbuka lapangan kerja baru sehingga memungkinkan terjadinya penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat sekitar, mengingat dalam proses produksi sangat diperlukan adanya tenaga kerja dan pada akhirnya diharapkan akan meningkatkan kesejahte­raan masyarakat pada umumnya.
d.   Meningkatkan daya tarik Pelabuhan Perikanan  Samudera Cilacap sebagai kawasan investasi maupun  basis kegiatan armada penangkapan  ikan, sehubungan dengan makin banyaknya fasilitas penunjang yang tersedia di kawasan pelabuhan.
e.     Meningkatkan penerimaan negara dari sektor Pendapatan  Negara Bukan Pajak (PNBP).
  
II.    GAMBARAN UMUM KEGIATAN USAHA
          Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap sebagai kawasan beraktifitasnya berbagai kegiatan perikanan, memiliki tingkat perkembangan yang cukup tinggi, berbagai fasilitas penunjang kegiatan produksi hasil perikanan juga telah dibangun oleh berbagai pihak/investor.
          Sebagai warga masyarakat perikanan di wilayah Kabupaten Cilacap kami berkeinginan untuk ikut berperan aktif dengan terlibat langsung dalam usaha pengolahan hasil perikanan di kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap. Adapun usaha yang akan kami jalankan adalah usaha perorangan yang bergerak dibidang pengolahan hasil laut, khususnya untuk ikan dan udang.

III. RENCANA USAHA    
A. Profil Usaha
a. Nama dan jenis usaha yang akan didirikan adalah "Usaha pengolahan hasil laut”, khususnya untuk ikan dan udang sebagai penunjang armada penangkapan ikan yang berbasis  di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap.
b. Alamat Lokasi usaha   :
Alamat                      :   Komplek Pelabuhan Perikanan Samudera
                                    Cilacap, Jl. Lingkar teluk penyu.
Kelurahan                  :  Tegalkamulyan
Kecamatan                 :  Cilacap Selatan.
Kabupaten                 :  Cilacap.
Propinsi                     :  Jawa Tengah.
c. Status Usaha              :   Usaha perorangan.
d. Pemilik                      :   Abdulah Wahyudi
e. Alamat                      :   Jl. Sentolo Kawat No. 23  RT. 06  RW. 01 Kelurahan Cilacap, Kecamatan Cilacap Selatan - Kabupaten Cilacap.
  B.  Fasilitas                                        
Fasilitas yang direncanakan akan digunakan berupa lahan  siap  pakai seluas 900 M²  sebagai  tempat/lokasi didirikannya bangunan pengolahan ikan dan udang, sebagai berikut :
-  Ruang Administrasi dan istirahat       :       30 m²
-   Ruang peralatan                              :       52 m²
-   Ruang perendaman                          :       70 m²
-   Ruang pengolahan                           :       91 m²
-   Kamar mandi/WC                            :         4 m²
-   Tempat parkir                                 :     120 m²
-   Ruang terbuka                                :       58 m²
-   Tempat penjemuran                         :     475 m²               
-   Jumlah luas lahan yang diperlukan     :     900 m² 


C. Diskripsi Lokasi
a.                Jenis lahan :        terbuka siap bangun (lahan matang)
b.                Jenis tanah :        pasir pantai
c. Posisi                   :     sebelah selatan UD. Kwantat    
d. Status tanah     : milik Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap cq. Pelabuhan  Perikanan Samudera Cilacap dengan status HPL
e.  Ukuran/luas     :   900 m²
f.  Lay Out            :   gambar denah lokasi terlampir

D. Rencana Kerja
Untuk mewujudkan rencana pendirian usaha tersebut akan di tempuh melalui prosedur sebagai berikut :
a. Proses Pengurusan Ijin Prinsip Penggunaan  Lahan/tanah kepada Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap melalui Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap
b. Mengusahakan  ijin  usaha  perseorangan  (HO)  sebagai pengembangan setelah keluarnya Ijin Mendirikan  Bangu­nan (IMB). IMB diproses setelah memperoleh ijin prinsip  peruntu­kan tanah dari Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap.
c. Kegiatan persiapan dan pelaksanaan pendirian bangunan, tempat pengolahan, dan penataan tempat.
d. Operasionalisasi Kegiatan.

E. Manajemen Pengelolaan
a. Pemilik Perusahaan  yang sekaligus  sebagai  pemimpin perusahaan mengawasi pelaksanaan kegiatan dan  mutu  hasil produksi dalam operasional sehari-hari.
b.   Jumlah tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja 8 orang terdiri dari :
i. Pimpinan usaha/pemilik               :        1 orang
ii. Tenaga administrasi                    :        1 orang
iii. Bagian gudang & Prosesing         :        6 orang


IV.     RENCANA INVESTASI

Analisa usaha dibawah ini ditujukan untuk pemindangan, pengolahan ikan/udang kering dan penjualan ikan segar yang merupakan kegiatan utama dan langsung dibawah tanggung jawab pemilik (Abdulah Wahyudi).
A. Modal
- Kendaraan operasional           :          Rp.  90.000.000,-
- Bangunan                             :          Rp. 100.000.000,-
- Peralatan Pengolahan            
a. Blong 20 buah                    :        Rp.    2.000.000,-
b. Box fibreglass 20 buah         :        RP.    9.000.000,-
c. Alat pindang tongkol            :        Rp.      750.000,-
d. Alat pindang presto             :        Rp.    1.800.000,-
e. Basket 30 buah                    :        Rp.     1.200.000,-
f. Penghancur es                     :        Rp.    1.500.000,-
g. Timbangan                         :        Rp.    1.500.000,-
h. Tungku                               :        Rp.       200.000,-
i. Skop 4 buah                        :        Rp.       250.000,-
j. Para-para                            :        Rp.       800.000,-
k. Kompor gas                        :        RP.       500.000,-
- Perencanaan & perijinan         :         Rp.    5.000.000,-
              Jumlah I                                       Rp. 214.500.000,-   

B. Biaya Operasional
a.  Biaya Langsung
     - Upah tenaga kerja (8 orang):     
       Pimpinan Perusahaan (1 orang)           :  Rp.   2.000.000.-  
       Bagian Administrasi (1 Orang)             :  Rp.   1.500.000,-             
        Bagian gudang & prosesing (6 org)     :  Rp.   9.000.000,-
      - Listrik dan Air                                   :  Rp.   1.000.000.-
                   Jumlah  a                              :  Rp. 13.500.000,-
b.   Biaya Tak Langsung
      - Sewa Tanah 900 m2 X Rp. 2.000  :        Rp. 1.800.000,-
     - Retribusi/pajak dll                       :        Rp.   300.000,-                                                     12 bulan
           Jumlah  b                                :        Rp.   175.000,-
c.   Biaya pembelian, pengolahan, dan pengiriman pindang tongkol
      - Pembelian ikan tongkol basah perhari
        Rp. 10.000 X 1.000 Kg                          :   Rp. 10.000.000,-
      - Kertas semen                                       :   Rp.       50.000,-
      - Garam                                                 :   Rp.       50.000,-
      - kayu bakar                                           :   Rp.      100.000,-
      - Biaya transportasi pengiriman                :   Rp.  1 .000.000,-
             Jumlah c                                         :   Rp. 11.200.000,-        
         Maka biaya yang dikeluarkan dalam satu bulan adalah :
      - Rp. 11.200.000,- X 30 hari                    :   Rp. 336.000.000,-

d.   Biaya pembelian, pengolahan, dan pengiriman bandeng presto
      - Pembelian ikan bandeng basah perhari
        Rp. 15.000 X 100 Kg                             :   Rp.   1.500.000,-
      - daun bambu                                         :   Rp.         5.000,-
      - Garam                                                 :   Rp.         5.000,-
      - Gas elpiji                                             :   Rp.        15.000,-
      - Biaya transportasi pengiriman                :   Rp.      100.000,-
      - Biaya lain-lain                                       :   Rp.      100.000,-
             Jumlah d                                         :   Rp.   1.725.000,-        
        Maka biaya yang dikeluarkan dalam satu bulan menjadi :
      - Rp.  1.725.000,- X 30 hari                     :   Rp. 51.750.000,-

e.   Biaya pembelian, transportasi, dan pengolahan ikan asin
      - Pembelian ikan rucah basah perhari
        Rp. 3.000 X 50 Kg                                :   Rp.     150.000,-
      - Biaya transportasi                                 :   Rp.       50.000,-
      - Garam                                                 :   Rp.       15.000,-
             Jumlah e                                         :   Rp.     215.000,-
        Maka biaya yang dikeluarkan dalam satu bulan menjadi :
      - Rp.  215.000,- X 30 hari                        :   Rp. 6.450.000,-

f.    Biaya pembelian, penanganan, dan pengiriman udang krosok
- Pembelian udang krosok perhari
  Rp. 12.000 X 25 Kg                               :   Rp.     300.000,-
- Es                                                       :   Rp.       14.000,-
- Biaya transportasi pengiriman                :   Rp.       20.000,-
             Jumlah f                                    :   Rp.     334.000,-        
  Maka biaya yang dikeluarkan dalam satu bulan menjadi :
- Rp. 334.000,- X 30 hari                         :   Rp. 10.020.000,-

g.   Biaya pembelian, penanganan, dan pengiriman rebon
- Pembelian udang rebon perhari
  Rp. 7.000 X 100 Kg                               :   Rp.     700.000,-
- Es                                                       :   Rp.       56.000,-
- Biaya transportasi pengiriman                :   Rp.     100.000,-
             Jumlah g                                         :   Rp.      856.000,-       
  Maka biaya yang dikeluarkan dalam satu bulan menjadi :
- Rp. 856.000,- X 30 hari                         :   Rp.  25.680.000,-

h.   Biaya lain-lain
      - Eksploitasi kendaraan                            :   Rp.   3.000.000,-
           Jumlah h                                           :   Rp.   3.000.000,-
      Jumlah biaya operasional perbulan : a + b + c + d + e + f + g + h   = Rp. 423.150.000,-     
C. Penghasilan
a. - Penjualan pindang tongkol
    - Rp. 20.000 X 750 Kg                              :   Rp.  15.000.000,-
      Maka pendapatan kotor perbulan menjadi :
    - Rp. 1.500.000,- X 30 hari                        :   Rp. 450.000.000,-

      Rata – rata penghasilan kotor per bulan    :   Rp. 450.000.000,-
Biaya operasional per bulan                      :   Rp. 336.000.000,-
Dalam satu tahun musim ikan tongkol berlangsung selama kurang lebih 3 (tiga) bulan, maka pendapatan usaha pindang tongkol per bulan adalah : Rp. 114.000.000,- x 3 bulan = Rp. 28.500.000,-
                         12 bulan
b. - Penjualan bandeng presto
    - Rp. 32.000 X 75 Kg                                :   Rp.  2.250.000,-
      Maka pendapatan kotor perbulan menjadi :
    - Rp. 2.250.000,- X 30 hari                        :   Rp. 67.500.000,-

      Rata – rata penghasilan kotor per bulan    :   Rp. 67.500.000,-
      Biaya operasional per bulan                      :   Rp. 51.750.000,-
      Pendapatan per bulan                              :   Rp. 15.750.000,-

c. - Penjualan ikan asin
    - Rp. 10.000 X 25 Kg                                :   Rp.    250.000,-
     Maka pendapatan kotor perbulan menjadi :
    - Rp. 250.000,- X 30 hari                          :   Rp.  7.500.000,-

      Rata – rata penghasilan kotor per bulan    :   Rp.  7.500.000,-
      Biaya operasional per bulan                      :   Rp.  6.450.000,-
      Pendapatan per bulan                              :   Rp.  1.050.000,-

d. - Penjualan udang krosok
    - Rp. 17.000 X 25 Kg                                :   Rp.    425.000,-
      Maka pendapatan kotor perbulan menjadi :
    - Rp. 425.000,- X 30 hari                          :   Rp. 12.750.000,-

      Rata – rata penghasilan kotor per bulan    :   Rp. 12.750.000,-
      Biaya operasional per bulan                      :   Rp. 10.020.000,-
                                                                  :   Rp.   2.730.000,-
Dalam satu tahun musim udang berlangsung selama kurang lebih 3 (tiga bulan), maka dengan asumsi tersebut pendapatan usaha jual beli udang krosok per bulan adalah :
Rp. 2.730.000,- x 3 bulan = Rp. 682.500,-
          12 bulan
e. - Penjualan rebon
    - Rp. 12.000 X 100 Kg                              :   Rp.  1.200.000,-
      Maka pendapatan kotor perbulan menjadi :
    - Rp. 1.200.000,- X 30 hari                        :   Rp. 36.000.000,-

      Rata – rata penghasilan kotor per bulan    :   Rp. 36.000.000,-
      Biaya operasional per bulan                      :   Rp. 25.680.000,-
                                                                      Rp. 10.320.000,-

Dalam satu tahun musim rebon berlangsung selama kurang lebih 3 (tiga bulan), maka dengan asumsi tersebut pendapatan usaha jual beli rebon per bulan adalah :
Rp. 10.320.000,- x 3 bulan = Rp. 2.580.500,-
          12 bulan

Pendapatan total rata-rata perbulan adalah : a + b + c + d + e – (Biaya langsung + Biaya tak langsung + eksploitasi kendaraan) = Rp. 50.610.500,- - (Rp. 13.500.000,- + Rp. 175.000,- + Rp. 3.000.000,-) = Rp. 50.610.500,- - Rp. 16.675.000,- = Rp. 33.935.500,-

Angsuran modal investasi per bulan :
Rp. 214.500.000,- : 12  =                       :   Rp. 3.575.000,-
             5
Bunga modal :
1,4 % X Rp. 214.500.000                        :   Rp. 3.003.000,-
Laba bersih per bulan                              :  Rp.33.935.500,-

D. Sumber Modal
Sumber modal milik sendiri/perorangan dengan masa operasional 5 tahun
E. Titik balik modal
Titik balik modal investasi
      Rp. 214.500.000,- x 1 Th         =  0,5 tahun
     (Rp. 33.454.500,- X 12 bln)
F. Masa Ekonomis Operasional
Masa/ waktu ekonomis operasional
    a. Masa operasional modal 5 tahun
    b. Titik balik modal 0,5 tahun

V.        KESIMPULAN DAN SARAN

1.     Kesimpulan
a.  Berkumpulnya pemilik kapal dalam pengelolaan usaha penangkapan, khususnya dalam hal fasilitas pengolahan Ikan dan udang adalah guna efisiensi tenaga, waktu, dan dana dengan harapan seluruh kegiatan yang dilaksanakan baik pengu­rusan  administrasi, pemeliharaan serta persiapan operasional dapat lebih terkoordinasi.
b. Pengembangan usaha perikanan tangkap yang dijalankan selama ini telah mampu memanfaatkan per­airan ZEEI. Berbagai manfaat teknis maupun ekonomis akan langsung dapat dirasakan oleh para pemilik kapal dan ABK dengan tersedianya fasilitas  pengolahan hasil laut di kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap.
c. Pembangunan pengolahan hasil laut khususnya untuk ikan dan udang di kawasan  Pelabuhan  Perikanan Samudera Cilacap merupakan salah satu wujud pemberian pelayanan jasa kepada para pengguna, utamanya adalah para pemilik kapal sehingga kelancaran kegiatan penangkapan makin dapat diting­katkan.

2.     Saran
Jangka  waktu sewa tanah sesuai  perhitungan  ekonomis dimohonkan selama 10 tahun dengan perincian :

- Masa perputaran modal dagang 5 tahun

- Masa titik balik modal investasi 0,5 tahun

- Masa keuntungan penuh 9,5 tahun

5 komentar:

  1. ‘PELUANG USAHA MODAL SANGAT KECIL’
    Bagi agan-agan yang ingin membuka usaha
    Tapi bingung ingin membuka usaha apa dan hanya mempunyai modal kecil??
    Tak usah bingung,silahkan buka usaha pembayaran online
    “ppob /online nasional”
    Satu deposit bisa melakukan transaksi berikut:
    Seperti Pembayaran listrik,tiket pesawat, tiket KAI ,pln,pdam, telepon, speedy, kartu kredit, tv kabel, pulsa, kredit multifinance,voucher game, dll secara mudah, murah, namun tetap dengan dukungan teknologi yang handal dan sistem bisnis yang fleksibel dan menguntungkan.
    Hanya bermodal ‘Rp.100.000,’
    info lengkap Kunjungi : www.fastpay-nasional.com
    Hp:081335640101

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah semoga atas bantuan ki witjaksono terbalaskan melebihi rasa syukur kami saat ini karna bantuan aki sangat berarti bagi keluarga kami di saat kesusahan dengan menanggun 9 anak,kami berprofesi penjual ikan di pasar hutang saya menunpuk di mana-mana sempat terpikir untuk jadikan anak bekerja tki karna keadaan begitu mendesak tapi salah satu anak saya melihat adanya program pesugihan dana gaib tanpa tumbal kami lansung kuatkan niat,Awalnya suami saya meragukan program ini dan melarang untuk mencobanya tapi dari yg saya lihat program ini bergransi hukum,Saya pun tetap menjelaskan suami sampai dia ikut yakin dan alhamdulillah dalam proses 1 hari 1 malam kami bisa menbuktikan bantuan aki melalui dana gaib tanpa tumbal,Bagi saudara-saudaraku yg butuh pertolongan silahkan
      hubungi Ki Witjaksono di:O852-2223-1459
      supaya lebih jelas
      silahkan klik-> PESUGIHAN TANPA TUMBAL

      Hapus
  2. Sebagai akademisi sumberdaya perikanan, saya sangat bersepakat dengan hal ini akan tetapi jangan terlalu fokus pada pengelolaan akan tetapi fokus juga pada pengawasan sumberdaya perikanan agar sumberdaya tetap terjaga dan tidak terjadi deplesit pada suatu stok yang ada di perairan.

    BalasHapus